• Home
  • Berita
  • Anak Kopino Ditelantarkan Oppa Korea Mokondo, Cari Keadilan Pakai Website

Anak Kopino Ditelantarkan Oppa Korea Mokondo, Cari Keadilan Pakai Website

Redaksi
Jul 16, 2024
Anak Kopino Ditelantarkan Oppa Korea Mokondo, Cari Keadilan Pakai Website
Jakarta -

Kehidupan romantis di drama Korea tidak selalu bisa jadi kenyataan. Bukti nyatanya adalah deretan kisah perempuan Filipina yang diiming-iming cinta oleh 'Oppa' Korea namun berujung ditinggalkan. Anak yang lahir pun punya nasib yang sengsara.

Melansir Korea Times, Selasa (16/7/2024) banyak ayah dari Kopino (Korean-Pinoy) adalah mahasiswa maupun turis Korea yang mengencani masyarakat lokal di Filipina. Filipina memang terkenal di kalangan mahasiswa Korea untuk belajar Bahasa Inggris dengan harga terjangkau. Selain itu, orang Korea juga kadang menjadi wisatawan untuk bisnis seks di sana.

Diperkirakan, ada sebanyak 30.000 Kopino yang ada di Filipina. Data ini didapat dari sejumlah organisasi di Filipina dan Korea pada tahun 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tidak semua, banyak anak-anak Kopino yang bahkan tidak pernah berjumpa dengan ayah mereka. Biaya untuk membesarkan, pendidikan, hingga kesehatan anak-anak Kopino pun turut jadi sorotan, terutama di komunitas yang menaruh perhatian pada Kopino.

Karena itu, muncul sejumlah website yang ditujukan untuk mengekspos ayah dari pada Kopino yang ditinggalkan. Tujuannya adalah meminta pertanggungjawaban sang ayah. Salah satu situsnya adalah kopinofather.wordpress.com atau dikenal dengan 'We Love Kopino'.

ADVERTISEMENT

Di dalamnya, terpampang beberapa foto laki-laki yang bersanding dengan perempuan Filipina. Kadang tak cuma berdua, ada juga anak Kopino mereka yang juga terjepret kamera.

Sedihnya, beberapa nama, umur, hingga alamat para laki-laki yang dicari itu kebanyakan salah. Semua karena dari awal berkencan pun laki-laki Korea itu sudah memakai identitas palsu.

"Saya mempunyai seorang teman asal Filipina yang sedang mencari ayah dari putra Kopino-nya," kata Koo Bon-chang yang mendirikan LSM itu dan memulai situs web tersebut pada bulan April 2015.

"Sang ayah meninggalkannya dengan alamat palsu. Tidak ada cara untuk menemukannya, dan saya ingin membantunya," lanjutnya.

Dia mengatakan bahwa mengungkapkan foto dan nama akan menjadi cara tercepat untuk melacak ayah tersebut. Prediksinya pun benar. Panggilan telepon mulai berdatangan, baik dari para ayah itu sendiri maupun dari pihak-pihak yang mengenal laki-laki tersebut.

Ketika seorang ayah menghubungi grup tersebut, grup tersebut menghubungkan dia dengan ibunya. Grup tersebut akan menghapus foto tersebut hanya jika ibunya menyetujuinya.

Meski banyak dukungan, situs web tersebut menimbulkan kontroversi atas dugaan pelanggaran privasi para ayah karena mempublikasikan foto-foto mereka. Akan tetapi, dia tidak pernah mendapatkan masalah hukum karena aksinya memampangkan wajah ayah Kopino yang dicari.

"Bahkan, ada tiga orang yang mengancam akan menuntut saya. Kok bisa? Apa yang mereka lakukan terhadap anak-anak ini tidak sebanding dengan apa yang telah saya lakukan terhadap mereka," ujarnya.

Sementara itu, pemerintah Korea Selatan juga telah menaruh perhatian untuk kasus Kopino. Di tahun 2014, pertama kalinya keluarga Kopino memenangkan gugatan atas warga negara Korea. Di kasus ini, sang ibu datang ke Korea bersama kedua putranya hanya dengan membawa nama dan foto pria Korea tersebut. Mereka menerima dukungan dari Emergency Support Center for Migrant Women in Korea dan berhasil memenangkan pengadilan.



Terdakwa Korupsi BTS 4G Jemy Sutjiawan Dituntut 4 Tahun Penjara

Terdakwa Korupsi BTS 4G Jemy Sutjiawan Dituntut 4 Tahun Penjara


(ask/fay)
back to top