Alasan Ustaz Abi Pilih TikTok & Mobile Legends Buat Dakwah
Abi Azkakia, seorang ustaz yang mendadak viral, karena caranya berdakwah. Ia memilih TikTok dan Mobile Legends, sebagai perantaranya menyampaikan kebaikan. Lantas apa alasannya?
Pria yang juga dikenal dengan panggilan 'Mas Abi' ini, memaparkan langsung kepada detikINET, bahwa ia hanya mengikuti perkembangan zaman. Sebelum akhirnya memanfaatkan kepopuleran TikTok, Ustaz Abi sudah sempat berdakwah melalui Instagram pada tahun 2018.
Ia mengaku, meskipun banyak orang yang repost, kenyataannya masih kurang nendang. Menurutnya, saat itu apa yang dilakukannya tidak sesuai pasar, di mana target sebenarnya mengarah kepada anak-anak.
"Pertama-tama download Tiktok itu dakwahnya saya serius. Saya ceritakan empat kisah sahabat, itu Umar, Abu Bakar, Usman, dan Ali, ternyata dibanned, dibanned permanen. Saya dakwah tentang khilafiyah, perbedaan pendapat, kaum nabi Luth, ternyata tidak sesuai dengan TikTok," ungkap Ustaz Abi.
Berdasarkan pengalamannya menggunakan aplikasi besutan ByteDance tersebut, kalau terlalu serius malah diblokir. Dari situlah ia memutuskan menggunakan cara yang berbeda, dengan menyisipkan komedi, tetapi tetap ada ilmunya.
"Contohnya ketika doa lupa makan, tapi kita bikin dengan candaan, ternyata di situ banyak peminat tapi kurang kena, karena target saya anak-anak juga," ujar Ustaz Abi.
Pemilik akun TikTok dengan lebih dari 700 ribu pengikut ini, akhirnya mendapat inspirasi dari Facebook dan Youtube. Dirinya menyaksikan banyak yang live streaming dan itu Mobile Legends.
"Tapi live streamingnya, mohon maaf katakanlah toxic, kotor, kasar, semua keluar. Sampai-sampai ada anak kecil ngomong kasar ke ibunya, itu saya gak bisa sebutin lah, intinya dia ngelawan saat disuruh berhenti main game," kata Ustaz Abi.
Hal itu lah yang juga mendasari Ustaz Abi untuk berdakwah sembari live streaming Mobile Legends di TikTok. Hal ini mengingat, kata-kata kasar yang disampaikan para streamer itu, merupakan sebab kecil di mana nantinya bakal besar dan merubah mental anak.
"Di mana tadinya mementingkan bagaimana senangnya orang tua kayak gimana, tapi ini gara-gara game kita bisa melukai perasaan orang tua," tambahnya.
Ustaz Abi menambahkan, sebenarnya game cenderung berbahaya, cuma menurutnya orang-orang tidak bisa langsung melarang anak-anak. Akan tetapi bila dilarang anak-anak punya seribu alasan, untuk mencari cara bagaimana tetap memainkan game tersebut.
"Tapi kalo kita bimbing anak-anak, Insya Allah gak usah kita larang, walaupun dia main tapi tetap dalam aturan," tutupnya.
