• Home
  • Berita
  • 4 Fakta Menarik soal Kalender Hijriyah, Ditentukan di Masa Umar bin Khattab

4 Fakta Menarik soal Kalender Hijriyah, Ditentukan di Masa Umar bin Khattab

Redaksi
Mar 23, 2023
4 Fakta Menarik soal Kalender Hijriyah, Ditentukan di Masa Umar bin Khattab
Jakarta -

Bulan Hijriyah adalah bulan yang digunakan umat muslim dalam menentukan hari dan peristiwa penting seperti awal Ramadhan, Idul Fitri hingga Idul Adha.

Alhamdulillah, sudah masuk bulan Ramadhan nih, detikers. Yuk, kenali lebih dalam soal kalender Hijriyah yang dipakai umat muslim. Berikut ini fakta menarik terkait kalender Hijriyah seperti dirangkum detikINET.

1. Peran Umar bin Khattab

Menurut situs resmi Al Ain University, Khalifah Umar bin Khattab merupakan sosok yang berpengaruh dalam dibuatnya penanggalan Hijriyah. Awalnya, Abu Musa Al-Ash'ari yang meminta Khalifah Umar membantu sistem untuk menyelesaikan masalah penanggalan. Singkatnya, berdasarkan diskusi, tahun Hijriyah akhirnya dihitung sejak kepindahan atau hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah.

2. Konsep tahun nol

Berdasarkan pemaparan dari Thomas Djamaluddin Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN beberapa waktu yang lalu, kalender Hijriyah mengenal konsep tahun nol.

"Saat Rasul hijrah dianggap sebagai tahun nol, karena angka tahun menyatakan sekian tahun setelah Rasul hijrah," ucapnya.

Konsep tahun nol seperti itu tidak dikenal dalam sistem kalender Masehi sehingga menimbulkan polemik tentang kapan awal abad 21 atau milenium ketiga (tahun 2000 atau 2001). Dengan konsep tahun nol pada tahun Hijriyah, umat Islam dapat menyatakan tahun 1400 lalu sebagai awal abad 15 Hijriyah, yang disebut sebagai abad kebangkitan Islam.

3. Perbedaan tanggal Hijriyah dengan Masehi

Masih dari Thomas Djamaluddin, kali ini dalam bukunya bertajuk 'Bertanya Kepada Alam', dia menjelaskan penanggalan tahun Hijriyah berdasarkan bulan atau qamariyah.

"Satu bulan adalah jangka waktu sejak penampakan bulan purnama hingga bulan purnama berikutnya, atau lebih tepatnya sejak kemunculan bulan sabit pertama hingga bulan sabit pertama berikutnya. Bulan sabit yang pertama kali terlihat disebut juga bulan baru atau tanggal 1," kata Djamaluddin.

Dalam kalender qamariyah, jumlah hari 29 atau 30 tetap berlaku. Maka, dalam satu tahun tetap terdiri dari 12 bulan. Bedanya dengan kalender Syamsiah atau Masehi, jumlah hari kadang-kadang 28, 29, 30, atau 31 hari.

4. Hari baru dimulai sejak Matahari terbenam

Di dalam kalender Hijriyah, hari baru dihitung sejak Matahari terbenam. Sedangkan untuk bulan baru, ditentukan dari munculnya hilal atau bulan sabit.



Simak Video "4 Benda Sehari-hari yang Ternyata Ditemukan oleh Ilmuwan Muslim"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
back to top