• Home
  • Berita
  • 3 Masalah Besar Hantui Pengiriman Jet Tempur F-16 ke Ukraina

3 Masalah Besar Hantui Pengiriman Jet Tempur F-16 ke Ukraina

Redaksi
May 26, 2023
3 Masalah Besar Hantui Pengiriman Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Jakarta -

Ukraina semakin dekat dengan jet tempur h yang rencananya akan dikeragkan oleh negara barat. Akan tetapi, setidaknya masih ada tiga masalah utama yang harus diatasi sebelum jet generasi keempat itu siap bertempur melawan angkatan udara Rusia, kata para ahli kepada Newsweek.

Masalah-masalah tersebut perlu ditangani sebelum Ukraina dapat menerbangkan pesawat tempur canggih itu. Berikut rangkumannya seperti dikutip detikINET dari Newsweek:

Latihan pilot Ukraina tidak sebentar

Meski beberapa negara telah menawarkan untuk melatih pilot Ukraina mengoperasikan jet F-16, durasinya tidak akan sebentar. "Pelatihan bahkan pilot berpengalaman di pesawat baru diukur dalam hitungan bulan, bukan minggu," kata Andrew Curtis, mantan tentara Angkatan Udara Inggris.

Belum lama ini, Colin Kahl selaku wakil menteri pertahanan Pentagon memperkirakan bahwa waktu yang paling cepat untuk pelatihan dan pengiriman F-16 ke Ukraina adalah sekitar 18 bulan. Artinya, Ukraina tidak bisa segera mendapatkannya.

Yuriy Ihnat, juru bicara angkatan udara Ukraina, mengatakan jika proses mempersiapkan orang untuk memulai pelatihan ini masih berlangsung. "Belum ada pilot (dilatih) di negara-negara tersebut (negara barat)," katanya. Jika Ukraina coba menggunakan F-16 sebelum angkatan udaranya siap akan maka kemungkinan besar tidak akan efektif.

Pangkalan F-16 bisa jadi target utama Rusia

Para ahli militer menyebut kedatangan F-16 harus diiringi perubahan besar infrastruktur udara Ukraina era Soviet, yang berarti bukan hanya butuh pelatihan untuk pilot, tapi juga logistik seperti rantai pasokan baru, prosedur pemeliharaan, dan infrastruktur. Lokasinya pun kemungkinan rentan diincar rudal Rusia nantinya.

F-16 membutuhkan landasan pacu yang halus, tidak seperti lapangan terbang yang tersebar dan landasan pacu darurat yang dapat digunakan oleh pesawat era Soviet yang diandalkan armada Ukraina saat ini.

Dibandingkan dengan jet yang bisa memakai landasan pacu tidak rata, F-16 akan lebih menderita dalam hal keausan dan potensi kecelakaan jika dioperasikan dari permukaan yang kasar dibandingkan dengan jet lain. Pangkalan F-16 juga bisa menjadi target utama serangan Rusia nantinya sehingga Ukraina harus memikirkan bagaimana melindunginya.

Tantangan politik

Ukraina sudah lama meminta jet tempur F-16 ke Amerika Serikat tapi sebelumnya ditolak karena AS khawatir jet itu akan menyerang daratan Rusia dan meningkatkan eskalasi. Rusia sendiri belum-belum sudah menggertak agar negara barat mengurungkan niatnya mengerahkan F-16.

"Semakin banyak senjata yang dipasok, dunia akan semakin berbahaya. Dan semakin destruktif senjata-senjata ini, makin besar kemungkinan skenario menjadi apa yang biasa disebut sebagai kiamat nuklir" kata Dmitry Medvedev, yang sekarang adalah wakil ketua Dewan Keamanan Rusia.

Negara-negara Barat menyatakan ingin membantu Ukraina mengalahkan Rusia tapi juga menegaskan tak ingin memicu konfrontasi langsung antara NATO yang didukung AS dan Rusia. Namun Medvedev mengatakan NATO tampaknya tidak menganggap serius kemungkinan konflik nuklir.



Simak Video "Jokowi Sebut Semua Negara Kesulitan Pupuk!"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
back to top